SURABAYA-Generasi milenial menjadi segmen yang diperhitungkan saat ini, termasuk dalam dunia politik. Terbukti, Partai Gelora sebagai par...
SURABAYA-Generasi milenial menjadi segmen yang diperhitungkan saat ini, termasuk dalam dunia politik. Terbukti, Partai Gelora sebagai partai baru pun tak luput menyasar generasi milenial sebagai konstituen.
Penyataan itu disampaikan Ketua Umum DPW Partai Gelora Jawa Timur, Muhamad Sirot. Menurut Sirot, warna dan logo Partai Gelora sudah mewakili generasi milenial. Karena itu sebagai partai inklusif tentu pihaknya juga membidik generasi milenial.
"Kalau melihat warna Partai Gelora, jelas ini warna milenial. Logonya juga sangat milenial. Ini bukti kami juga mengakomodir generasi milenial, selain pemilih tradisional," ujar Sirot, saat ditemui pada acara konsolidasi 38 DPD Partai Gelora di Surabaya, Minggu (5/1).
Sirot menambahkan dalam kepengurusan, Partai Gelora juga mengakomodir generasi milenial. Bahkan di Tulungagung pengurus harian DPD Partai Gelora baru berusia 21 tahun.
Bahkan lanjut mantan anggota DPRD Jatim itu, di Kota Madiun pengurus DPD partai Gelora bukan hanya milenial tapi juga hampir 100 persen perempuan. Baik Ketua DPD hingga pengurus harian sampai ketua-ketua bidangnya mayoritas perempuan.
"Ada yang unik, di Kota Madiun pengurusnya hampir 100 persen perempuan dan juga milenial. Ini sesuai dengan julukan Kota Madiun sebagai Kota Gadis," imbuh Sirot.
Mantan politisi PKS ini mengungkapkan, Partai Gelora mengambil posisi sebagai partai tengah, karena itu pihaknya tak hanya mengakomodir generasi milenial dan perempuan (gender). Tapi juga generasi tradisional yang merupakan kelompok aktivis dan politisi.
Menurutnya, Partai Gelora menargetkan lolos sebagai peserta pemilu di 2024. Karena itu, pihaknya membuka diri pada kelompok mana pun. Termasuk mengakomodir berbagai elemen dalam kepengurusan.
"Di sejumlah daerah, banyak tokoh masyarakat dan tokoh agama yang kami daulat sebagai ketua DPD maupun pengurus harian. Ini bukti kami sebagai partai terbuka dan modern dengan jati diri Islam," pungkas Sirot. (dir)
COMMENTS