SURABAYA-Ratusan warga nahdliyin menggelar sholawat nariyah bersama Jamaah Sholawat Nariyah Nahdlatul Ulama (JASNU) PCNU Kota Surabaya d...
SURABAYA-Ratusan warga nahdliyin
menggelar sholawat nariyah bersama Jamaah Sholawat Nariyah Nahdlatul Ulama
(JASNU) PCNU Kota Surabaya di kawasan Sememi. Dalam kesempatan kali ini, Jamaah
Sholawat Nariyah mendapat doa langsung dari Ketua PCNU Kota Surabaya, Ahmad
Muhibbin Zuhri dari Tanah Suci Mekkah melalui sambungan langsung jarak jauh.
Muhibbin juga mendoakan agar Kota
Surabaya dijauhkan dari bencana dan warganya diberi keselamatan. Orang nomor
satu di NU Kota Surabaya itu memberi apresiasi kepada warga Kota Surabaya yang
tak putus menjalankan tradisi Ahlussunah Wal JamaahAn Nahdliyah seperti sholat,
zikir dan ziarah kubur. Karena dengan begitu, akan menambah keimanan dan
ketakwaan warga Kota Surabaya.
"Saya bangga dengan warga Kota
Surabaya, meskipun mereka tinggal di kota Metropolis. Tapi tetap menjaga dan
menjalankan tradisi agama. Insya Allah, Kota Surabaya dijauhkan dari bencana,”
tutur pria yang akrab disapa Cak Ibin itu, Selasa (14/8) dini hari.
Dosen UIN Sunan Ampel Surabaya (UINSA)
ini juga berdoa agar kontestasi politik nasional yang sudah di depan mata tidak
menjadi sumber perpecahan. Dirinya mengimbau diantara warga dan pendukung calon
presiden saling menghormati perbedaan dan pilihan politik masing-masing.
Bagi Muhibbin, politik NU adalah politik
kebangsaan. Karena itu kemaslahatan umat menjadi yang utama dibanding jabatan
atau kekuasaan. Pihaknya juga mengimbau warga NU tidak golput dan memilih
pemimpin yang terbaik.
“Warga NU tidak boleh bertengkar karena
pilpres, tapi juga tidak boleh pasif apalagi golput,” tutur kader NU bergelar
Doktor itu.
Sementara itu, Ali Mahfudz, Jamaah
Sholawat Nariyah NU (JASNU) mengungkapkan, dirinya sebagai tuan rumah kegiatan
pembacaan sholawat nariyah merasa terharu dengan keikhlasan para jamaah yang
datang dari seantero Kota Surabaya. Mereka dengan penuh keikhlasan meluangkan
waktu hadir di kegiatan sholawat rutin mingguan tersebut.
Pria yang juga dikenal sebagai jurnalis
ini berharap dengan adanya pembacaan sholawat nariyah ini akan mendinginkan
suhu politik yang memanas menjelang pilpres 2019. Dirinya berharap warga NU
tidak terpecah dan terkotak-kotak karena perbedaan pilihan politik.
“Saya yakin warga NU sudah cerdas, tahu
siapa yang harus dipilih. Karena itu, saya berharap situasi politik tetap
kondusif. Kalau memanas, mari kita dinginkan dengan membaca sholat nariyah,”
tandas Ali. (gus)
COMMENTS