SURABAYA-Belakangan ini orangtua dibuat resah oleh maraknya ancaman penculikan anak di lingkungan sekolah. Ancaman penculikan itu terjadi ...
SURABAYA-Belakangan ini orangtua dibuat resah oleh maraknya ancaman penculikan anak di lingkungan sekolah. Ancaman penculikan itu terjadi beberapakali di sebuah sekolah daerah Waru Sidoarjo yang berbatasan dengan Kota Surabaya. Tak pelak, orangtua di Surabaya pun ikut resah.
Langkah cepat pun diambil Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini dengan mengeluarkan surat edaran kepada para Camat dan Lurah se Surabaya untuk mengingatkan Ketua RW dan RT mewaspadai lingkungan dari aksi penculikan anak.
Menyikapi keresahan itu, Ketua Gerakan Pemuda Ansor Kota Surabaya, HM. Faridz Afif menegaskan siap menerjunkan anggota Barisan Ansor Serbaguna atau Banser untuk menjaga sekolah di wilayah Surabaya. Apalagi tidak semua sekolah memiliki petugas Satpam, kalau pun ada jumlahnya tidak sebanding dengan jumlah siswa yang harus diawasi.
"Ansor siap menerjunkan anggota Banser untuk menjaga sekolah. Silahkan ajukan berapa personil Banser yang dibutuhkan, kami akan kirim personil. Silahkan berkoordinasi dengan pengurus Ansor terdekat," ujar pria yang akrab disapa Gus Afif ini, Minggu (24/11).
Panglima Banser Kota Surabaya itu mengungkapkan, ada 5000 personil Banser yang siap diterjunkan kapan saja. Termasuk untuk membantu mengatasi masalah kerawanan sosial seperti kasus penculikan anak sekolah yang sedang ramai belakangan ini.
Alumni pasca sarjana Universitas Airlangga (Unair) Surabaya ini menambahkan, prinsipnya tanpa diminta pun personil Banser akan turun ke lapangan mengawasi lokasi yang memiliki potensi kerawanan sosial. Termasuk sejumlah sekolah yang sekarang menjadi incaran penculik anak.
Afif melanjutkan, tanpa diminta pun, anggota Banser sudah terjun mengawasi sejumlah sekolah. Terutama sekolah yang ada di basis NU ataupun ada anak anggota yang bersekolah di sana. Hanya saja sifatnya lebih tertutup tanpa mengenakan atribut Banser.
"Kalau ada permintaan pengamanan resmi dari sekolah, kami akan terjunkan personil dengan pengamanan terbuka dengan anggota Banser berseragam lengkap. Tapi di sekolah NU tanpa diminta wajib hukumnya Banser turun tangan," ujar pemuda asli Surabaya tersebut. (dir)
Langkah cepat pun diambil Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini dengan mengeluarkan surat edaran kepada para Camat dan Lurah se Surabaya untuk mengingatkan Ketua RW dan RT mewaspadai lingkungan dari aksi penculikan anak.
Menyikapi keresahan itu, Ketua Gerakan Pemuda Ansor Kota Surabaya, HM. Faridz Afif menegaskan siap menerjunkan anggota Barisan Ansor Serbaguna atau Banser untuk menjaga sekolah di wilayah Surabaya. Apalagi tidak semua sekolah memiliki petugas Satpam, kalau pun ada jumlahnya tidak sebanding dengan jumlah siswa yang harus diawasi.
"Ansor siap menerjunkan anggota Banser untuk menjaga sekolah. Silahkan ajukan berapa personil Banser yang dibutuhkan, kami akan kirim personil. Silahkan berkoordinasi dengan pengurus Ansor terdekat," ujar pria yang akrab disapa Gus Afif ini, Minggu (24/11).
Panglima Banser Kota Surabaya itu mengungkapkan, ada 5000 personil Banser yang siap diterjunkan kapan saja. Termasuk untuk membantu mengatasi masalah kerawanan sosial seperti kasus penculikan anak sekolah yang sedang ramai belakangan ini.
Alumni pasca sarjana Universitas Airlangga (Unair) Surabaya ini menambahkan, prinsipnya tanpa diminta pun personil Banser akan turun ke lapangan mengawasi lokasi yang memiliki potensi kerawanan sosial. Termasuk sejumlah sekolah yang sekarang menjadi incaran penculik anak.
Afif melanjutkan, tanpa diminta pun, anggota Banser sudah terjun mengawasi sejumlah sekolah. Terutama sekolah yang ada di basis NU ataupun ada anak anggota yang bersekolah di sana. Hanya saja sifatnya lebih tertutup tanpa mengenakan atribut Banser.
"Kalau ada permintaan pengamanan resmi dari sekolah, kami akan terjunkan personil dengan pengamanan terbuka dengan anggota Banser berseragam lengkap. Tapi di sekolah NU tanpa diminta wajib hukumnya Banser turun tangan," ujar pemuda asli Surabaya tersebut. (dir)
COMMENTS